NIM : 1701316405
NAMA : Venson Wijaya
ISI LAPORAN :
KOPAJA#1 29 Maret 2015
Dalam kegiatan ini, saya beserta teman-teman sekelompok mendatangi sebuah komunitas yang bernama KOPAJA. KOPAJA itu bukanlah angkutan umum yang biasa kita kenal selama ini, melainkan adalah sebuah kepanjangan dari komunitas peduli anak marjiinal. Komunitas tersebut berada di dekat Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur. Disana anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan sekolah yang layak diajarkan oleh pengajar di komunitas KOPAJA. Materi yang diajarkan adalah perhitungan dasar, membaca, menulis dan kerajinan tangan. Pada hari pertama kami memulai dengan pengenalan diri dengan mereka. Anak-anak sangat senang dan bersemangat menyambut kami untuk bergabung disana. Kegiatan belajar mengajar ini benar-benar merupakan pengalaman pertama saya mengajari anak-anak yang masih kecil. Ternyata mengajar anak kecil ini bukan hal yang mudah. Hal yang harus saya hadapi dalam mengajarkan anak-anak adalah bagaimana supaya mereka dapat dengan mudah mengerti cara berhitung. Selama mengajar, saya memdapati kemampuan setiap anak-anak berbeda-beda. Ada yang pandai berhitung dan ada juga yang pandai menulis. Selain dari cara mengajar, saya juga harus menghadapi perilaku anak-anak yang nakal, malas, dan suka berteriak. Hal ini bisa saya maklumi karena memang begitulah perilaku anak-anak pada dasarnya. Demikian pengalaman saya di hari pertama kami melaksanakan kegiatan ini.
—————————————————————————————
KOPAJA#2 12 April 2015
Di pertemuan kedua, kami menemui beberapa wajah baru yang ingin ikut belajar bersama kami. Berbeda dengan minggu lalu, situasi pada pertemuan ini lebih kondusif untuk belajar. Hal ini membuat kami lebih bersemangat untuk mengajar mereka. Seperti biasa mereka diajarkan tentang materi pelajaran hitung-hitungan dan menulis. Selama mengajar sempat kami terhibur oleh mereka. Mereka menyebut pelajaran matematika sebagai “mati-matian”. Itu membuat kami tertawa mendengarnya. Alasannya karena mereka bosan dan mengalami kesulitan mengerjakan soal perhitungan. Disini saya mengajarkan anak-anak perhitungan dasar. Kesulitan yang sebelumnya saya dapatkan ketika mengajar berhitung kini teratasi. Saya mengajarkan mereka dengan menggunakan gerakan-gerakan / isyarat yang bisa membantu mereka untuk mudah mengingat dan berhitung. Beberapa anak-anak yang saya ajar terlihat jelas bahwa mereka ingin sekali belajar dan sabar dalam menghitung. Hal ini membuat saya kagum dan salut dengan mereka karena terlihat jelas mereka betul-betul ingin belajar. Saya berharap kedepannya rasa ingin belajar mereka tidak pernah berhenti dan semoga mereka kelak bisa menjadi yang terbaik dan berguna di kehidupan masyarakat.
—————————————————————————————
Pada pertemuan terakhir ini kegiatan belajar mengajar kami dengan anak-anak lebih santai dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Kami memberikan kebebasan anak-anak untuk memilih materi yang ingin mereka bahas. Ada yang memilih latihan berhitung, latihan menulis, dan ada juga yang ingin menggambar. Dan seperti biasa anak-anak yang bandel yang berada di ruang sebelah memilih bermain bersama dan beberapa memilih bermain gitar. Kami membagi-bagi tugas mengajar sesuai minat anak-anak. Saya mengajarkan anak-anak berhitung seperti biasanya dan juga sempat membantu teman saya bermain gitar bersama anak-anak di ruang sebelah. Kegiatan pada hari itu lebih cepat selesai dari biasanya. Kami menambahkan kegiatan membagikan hadiah buat anak-anak berupa permen, roti dan coklat. Kemudian kami berfoto bersama dengan anak-anak sebagai kenang-kenangan kegiatan kami.
Selama mengikuti kegiatan ini saya merasa senang karena bisa ikut membantu dan mengenal secara langsung di lingkungan sekitar kita yang masih sulit dalam memenuhi kebutuhan, khususnya di jenjang pendidikan. Dari kegiatan ini saya belajar untuk membangun rasa peduli terhadap sesama. Saya juga belajar dari beberapa anak-anak akan semangat mereka yang ingin belajar dan menambah wawasan. Hal ini mendorong dan memotivasi saya untuk tetap semangat juga dalam belajar, menggapai cita-cita, serta meraih prestasi. Dan untuk komunitas KOPAJA, terima kasih atas kesempatannya yang telah mengizinkan kami untuk melaksanakan kegiatan ini. Kami sangat setuju dengan adanya komunitas KOPAJA karena memiliki rasa peduli terhadap sesama di lingkungan sekitar kita dan adanya rasa ingin membantu para generasi muda yang tidak berkesempatan mengenyam pendidikan di sekolah dasar. Semoga komunitas KOPAJA dan komunitas lainnya bisa menjadi teladan untuk kita semua agar lebih mengenal lingkungan sekitar dan memiliki rasa peduli terhadap sesama. Terima kasih juga buat teman-teman kecil Eli, Lia, Refa, Yusuf, Sherly, Agil, Yoga, Dewi, Eci, Tiara dan semua anak-anak KOPAJA. Semoga kalian kelak bisa menjadi orang yang berguna dan berpotensi di dalam kehidupan masyarakat.
TFI INDONESIA